KEMENDAG Sosialisasikan Imbal Dagang Untuk Dongkrak Angka Ekspor

 

Kurhanz Team, 13 September 2022

 

 

Imbal Dagang merupakan kegiatan transaksi perdagangan secara timbal balik antara suatu negara dengan pihak luar negeri yang dilakukan melalui pergerakan barang dan dokumen tanpa disertai transfer uang. Dengan terjadinya imbal dagang dimana penjual diwajibkan untuk mengimpor barang dari pembeli sejumlah nilai atau presentase tertentu, angka ekspor produk Indonesia ke luar negeri akan meningkat sehingga dapat menghemat devisa, dan mengatasi kesulitan ekonomi. Karena itu Kementrian Perdagangan saat ini tengah membangun hubungan kerjasama imbal dagang bisnis ke bisnis dengan 35 negara mitra proyek percontohan demi menggenjot angka ekspor.

Dari hasil penjajakan Kementrian Perdagangan, sepuluh negara sudah menyambut baik inisiatif Indonesia dan memberikan respon positif untuk melakukan pembahasan teknis. Kesepuluh negara tersebut, yaitu Meksiko, Rusia, Jerman, Turki, Filipina, Belanda, Prancis, Italia, Afghanistan, dan Kenya.

Sejauh ini Indonesia telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Meksiko pada 2 Juli 2021 lalu. Dalam kesepakatan tersebut, Indonesia menawarkan pupuk urea, pupuk batu bara, arang batok kelapa, dan ragam rempah-rempah seperti kayu manis, pala, dan lada. Sementara, Meksiko menawarkan biji wijen serta minyak nabati dari kanola dan biji bunga matahari.

Direktur Fasilitasi Ekspor dan Impor Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri menegaskan bahwa di tahun ini, nota kesepahaman tersebut harus segera diimplementasikan melalui penandatanganan kontrak dan pengiriman barang dari Indonesia ke Meksiko dan sebaliknya.
Guna mempercepat realisasi kerja sama Imbal Dagang dengan negara lain, Kementrian Perdagangan menggelar acara Sosialisasi Program Kerja Sama Skema Imbal Dagang Business to Business (B2B). Sosialisasi tersebut disampaikan oleh Direktur Fasilitas Ekspor dan Impor Direktorat Jendral Perdagangan Luar Negeri kepada 190 peserta yang terdiri dari asosiasi, eksportir dari enam negara percontohan, yaitu Meksiko, Jerman, Rusia, Turki, Afganistan, dan Filipina.

Direktur Komersial dan Pengembangan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PT PPI Persero) Andy Tanudjaja, Kepala Divisi Trade Finance Lembaga Pembiyayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Syafruddin, Direktur dari PT. Kurhanz Trans Arin Nafsirin, AVP Pemimpin Kelompok Pemasaran dan Advisory trade PT BNI Tbk Phetrus Diego Ivakdalam, serta Kepala Bagian Pemasaran Komersial Bank Gde Sudarta, juga turut hadir sebagai narasumber di kegiatan sosialisasi tersebut.
Dalam sesi penyampaian materi dari narasumber, Andry Tanudjaja selaku Direktur Komersial dan Pengembangan PT PPI Persero menyampaikan bahwa, PT PPI menyambut baik program kerja sama imbal dagang. PT PPI sebagai koordinator dapat menjembatani para pelaku usaha dengan negara mitra dan berharap para pelaku usaha dapat berpartisipasi aktif untuk menjalankan program kerja sama sekma imbal dagang untuk kepentingan nasional.

Kepala Divisi Trade Finance LPEI, Syafruddin juga menekankan kepada para pelaku usaha untuk menyampaikan kebutuhan yang diperlukan kepada LPEI agar kebutuhan pelaku usaha dapat difasilitasi dengan baik.
Tak ketinggalan juga, Arin Nafsirin, selaku Direktur PT. Kurhanz Trans, turut menyampaikan kepada para pelaku usaha bahwa Kurhanz siap mendukung seluruh kebutuhan logistik khususnya pengiriman produk ke luar negeri melalui jalur laut dan udara untuk menunjang jalannya transaksi imbal dagang. Dalam keseptanan itu, Arin Nafsirin juga menceritakan tentang pengalaman Kurhanz sebagai satu-satunya perusahaan freight forwarding yang ditunjuk oleh Kementrian Perdagangan untuk bertanggung jawab menangani Imbal Dagang dalam menangani ekspor produk.
AVP Pemimpin Kelompok Pemasaran dan Advisory Trade PT BNI Tbk., Phetrus Diego Ivakdalam menyampaikan, BNI berperan sebagai pendukung bagi para pelaku usaha dalam kerja sama imbal dagang tersebut. Skema imbal dagang nantinya akan menggunakan metode pembayaran documentary collection.
Pada kegiatan Sosialisasi itu, Marthin juga menyampaikan bahwa imbal dagang memiliki beberapa menfaat, antara lain mempercepat transfer teknologi dan pengetahuan, mendukung upaya menciptakan keseimbangan neraca perdagangan serta pembayaran, serta peningkatkan produksi dan memperluas kesempatan kerja.
Kegiatan sosialisasi ini bertujuan memberikan edukasi dan informasi kepada para pelaku usaha dan asosiasi terkait program kerja sama imbal dagang B2B yang dicanangkan Kementerian Perdagangan sejak 2020. Marthin, selaku Direktur Fasilitasi Ekspor dan Impor Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri menjelaskan bahwa partisipasi dari para pelaku usaha dan asosiasi sangat diperlukan untuk terlibat dalam kerja sama dengan skema imbal dagang B2B agar kedepannya dapat lebih banyak lagi transaksi Imbal Dagang yang dapat direalisasikan seperti yang telah berhasil dicapai dengan Meksiko melalui penandatanganan MoU.

 

Editor : Muhammad Sabila Rosyad

Sumber :

https://koran.tempo.co/read/info-tempo/466761/kerja-sama-imbal-dagang-untuk-genjot-ekspor

Siaran Pers, Biro Hubungan Masyarakat Gd. I Lt. 2, Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Telp: 021-3860371/Fax: 021-3508711 www.kemendag.go.id